Mengenal Software Defined Network (SDN)



Pengertian Software Defined Network

Software Defined Network (SDN) yang dalam bahasa Indonesia berarti Jaringan Yang Terdefinisikan Oleh Software adalah sebuah paradigma atau konsep jaringan baru dalam proses desain, pengelolaan dan implementasi jaringan, yang dibuat untuk dapat mendukung berbagai kebutuhan dan inovasi pada jaringan yang semakin berkembang menjadi sangat kompleks dan rumit. SDN berjalan dengan konsep yang memisahkan Control plane dan Forwarding plane, serta melakukan abstraksi sistem dan mengurangi tingkat kerumitan yang ada pada struktur atau sistem jaringan dengan mendefinisikan interface standar yang dimengerti semua perangkat atau komponen dalam jaringan tersebut.


Aspek penting dari SDN :

  • Control-plane dan Data-plane terpisah secara eksplisit atau secara fisik.
  • Menggunakan interface standard untuk konfigurasi dan programming perangkat jaringan.
  • Virtualisasi dimana beberapa sistem operasi jaringan dapat mengkontrol bagian-bagian (slices atau substrates) dari perangkat yang sama.
  • Control-plane yang terpusat (secara logika) atau adanya sistem operasi jaringan yang mampu membentuk peta logika (logical map) dari seluruh jaringan dan kemudian memrepresentasikannya melalui (sejenis) API (Application Programming Interface)


Kehandalan dan Fitur SDN :

  • Virtualisasi dan Cloud : Komponen dan entitas jaringan terdiri dari fisik bare metal dan virtual
  • Orchestration dan Scalability : Dapat mengatur dan manage ribuan perangkat melalui satu pusat control management
  • Automation : Mampu untuk mengatur perilaku jaringan secara otomatis , misalnya kemampuan troubleshooting, update, perubahan, dan lain-lain)
  • Visibility : Dapat digunakan untuk memonitor jaringan secara keseluruan, termasuk namun tidak terbatas pada sumber daya, aliran raffic, koneksi, dan lain-lain.
  • Kinerja : Dapat memaksimalkan kinerja semua perangkat jaringan, seperti optimasi bandwidth, controlling, load balancing, traffic engineering dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Programmability dan Scalability


Arsitektur SDN

Arsitektur Dasar SDN beserta komponenya.

Dalam konsep SDN, terdapat sebuah interface yang dapat membuat sebuah entitas untuk memiliki kendali terhadap konektivitas yang sudah disediakan sebagai sumber-daya jaringan, mengendalikan traffic yang melewatinya dan memodifikasi traffic tersebut.


Arsitektur SDN dapat dibagi menjadi 3 bagian atau layer :

  • Infrastructure (data-plane ): terdiri dari elemen jaringan yg dapat mengatur SDN Datapath sesuai dengan instruksi yg diberikan melalui Control-Data-Plane Interface (CDPI)
  • Control (control-plane): entitas kontrol (SDN Controller) mentranslasikan kebutuhan aplikasi dengan infrastruktur dengan memberikan instruksi yg sesuai untuk SDN Datapath serta memberikan informasi yg relevan dan dibutuhkan oleh SDN Application
  • Application (application-plane): berada pada lapis teratas, berkomunikasi dengan sistem via NorthBound Interface (NBI)

Selain 3 bagian di atas, pada arsitektur SDN juga terdapat bagian Management, yaitu Admin yang bertanggung jawab dalam inisiasi komponen jaringan, seperti menghubungkan SDN Datapath ke SDN Controller, atau konfigurasi seberapa luas area cakupan dari SDN Controller dan SDN App.

Arsitektur SDN juga bisa berjalan secara hybrid, yang mana dapat berjalan paralel dengan jaringan non-SDN atau jaringan model lama, ini merupakan kelebihan yang sangat berguna dalam melakukan migrasi secara bertahap dari model jaringan konvensional menuju jaringan SDN sepenuhnya.


Abstraksi Jaringan

Konsep layering adalah satu-satunya abstraksi jaringan yang dibuat sebelum adanya SDN. Konsep ini juga terbatas, yakni hanya melakukan abstraksi terhadap data plane, namun tidak dilakukan hal serupa untuk control plane. Jadi setiap ada kebutuhan baru untuk mengontrol jaringan, maka akan dilakukan melalui sistem mekanisme (protokol). Hal ini memang dapat terus dilakukan, namun tingkat kerumitan yang tinggi, atau kompleks.

Namun dengan terus melakukan kontrol jaringan dengan cara ini, maka akan semakin banyak pula protokol yang dibuat dan menyebabkan jaringan menjadi semakin kompleks dan bahkan sulit untuk dikelola. Jika terus dilakukan dan berlanjut dalam jangka panjang, dikhawatirkan akan membuat sebuah jaringan akan kesulitan untuk melakukan integrasi dengan jaringan yang lain karena adanya perbedaan pada protokol atau mekanisme yang digunakan.


Jenis - Jenis Absrtaksi Pada SDN

Agar dapat berjalan dengan baik dan efisien, setidaknya SDN control plane membutuhkan 3 jenis abstraksi berikut :
  • Forwarding Abstraction : abstraksi yang digunakan untuk menyediakan mekanisme atau protokol forwarding yang fleksibel sehingga tidak terbatas pada jenis perangkat jaringan yang digunakan.
  • State Distribution Abstraction : abstraksi yang digunakan untuk menyediakan Global Network View serta menangani berbagai macam State Collection Process yang dilakukan oleh Network Operating System (NOS). NOS adalah sistem terdistribusi yang berjalan untuk membuat Network View yang menghasilkan konfigurasi untuk setiap komponen dalam jaringan.
  • Specification Abstraction : abstraksi yang digunakan untuk mengumpulkan Abstract Network View yang dilakukan oleh Network Hypervisor dengan merubah Network View dari Abstract ke Global. Dengan adanya Nypervisor, memungkinkan control-program untuk berkomunikasi dengan jaringan.


Disqus Comments

NEWSLETTER SIGNUP